Haji Abdullah, seorang pembuat jamu yang terkenal dari Teluk Intan, Perak, memegang satu misi khusus dalam hatinya: meracik jamu khusus untuk sakit urat saraf. Kondisi ini telah menyentuh hatinya secara mendalam apabila seorang sahabat baik menderita sakit yang menyeksa itu.

Setiap hari, sahabatnya itu menceritakan rasa sakit yang tak tertahankan, kesemutan, dan kelemahan yang dia alami. Haji Abdullah, dengan kasih sayang dan kebijaksanaannya, mengambil tantangan itu sebagai panggilan untuk membantu.

Dia menghabiskan bulan-bulan di dapur jamunya, meneliti, bereksperimen, dan meracik. Dia menggabungkan bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, dan serai, semuanya dipilih dengan tangan sendiri dari kebun dan pasar setempat di Teluk Intan.

Tiada yang lebih penting bagi Haji Abdullah daripada menemukan racikan yang tepat, sesuatu yang bukan hanya akan meredakan rasa sakit tetapi juga menyembuhkan. Dia mengetahui bahwa jamu bukan sekadar tentang bahan, tetapi juga tentang niat dan kasih sayang yang diberikan dalam setiap tetes.

Akhirnya, setelah banyak percubaan dan kesabaran, dia menemukan kombinasi yang sempurna. Sahabatnya menjadi yang pertama mencuba jamu itu, dan hasilnya menakjubkan. Rasa sakit berkurang, fungsi saraf pulih, dan yang paling penting, harapan dan kualiti hidupnya pulih.

Jamu ini kemudian menjadi legenda di Teluk Intan, sebuah harapan bagi mereka yang menderita sakit urat saraf. Lebih dari itu, racikan ini menjadi simbol cinta, empati, dan perjuangan Haji Abdullah dalam memberi bantuan kepada mereka yang memerlukan.

Racikan ini bukan sekadar jamu, tetapi wujud kasih sayang, pengertian, dan perhatian dari seorang lelaki yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain. Ini adalah cerita tentang bagaimana seseorang dapat mengubah dunia, satu racikan pada satu waktu.